Saturday, March 30, 2013

Jangan Ganjeeen dan Jangan Mau Diganjenin,, :p


Entah ada syndrom apa belakangan ini.. syndrome “bulan janur kuning” kali yah.. pembahasan sekitar gak jauh-jauh dari undangan, kondangan, menikah, cinta, suka, dan kawan-kawannya.. agak jengah sih, tapi klo dipikir lagi, mungkin ini saatnya belajar tentang “beginian”.. hohoho
Well, inspirasi tulisan ini bermula saat adik tingkat saya curhat perkara hatinya yg tengah gundah gulana karena hal “begituan”.. banyak dari kita (mungkin saya pun termasuk) yang berpikir klo ngomongin “beginian” itu gak penting untuk saat ini. Masih banyak kalii hal (yg katanya lebih penting) yang harus dipikirin.. tapi pas dipikir2 lagi, ternyata banyak orang-orang hebat yang hancur karena masalah beginian.. hmm.. na’udzubillah.. karena itu saya jadi tertarik untuk sedikit mengulik tentang perkara yang satu ini.
***

Berdosakah aku mencintaimu?
#tsaaaaah, sub-judulnye mellow amat..

nggak ada yang dapat menghalangi kita untuk mencintai seseorang. Kadang secara nggak sadar perasaan itu tiba-tiba aja muncul. Lantas apa itu aib? Dosa gak? Perlu dimusnahkan? Menurut sumber yg saya baca, selama nggak melanggar syariat, maka nggak perlu khawatir..
Dalam islam, nggak ada tuh larangan atau ancaman yang mengatakan “janganlah jatuh cinta, sesungguhnya jatuh cinta itu perbuatan keji dan mungkar” atau “jatuh cinta akan mendatangkan azab yang pedih di akhirat”. Nggak ada kan? Kalaupun ada yang mendatangkan azab, itu adalah cinta yg terkontaminasi oleh nafsu syaitan.. so, jatuh cinta gpp kok, asal nggak melanggar syariat.

belajar dari kisah Ali dan Fatimah
“Wahai suamiku, sebelum menikah denganmu, aku pernah sangat menyukai seorang laki-laki dan aku sangat ingin menikah dengannya.”, kata fatimah. Deg! Ali pun tersentak kaget. Rona wajah berubah. Warna itu warna kaget campur cemburu campur marah campur kesel campur penasaran. Kebayang kayak apa warnanya?? Kebayang dong yaa :D
Dengan penuh kesabaran, dan ketenangan, Ali bertanya lembut, “apakah engkau menyesal menikah denganku?”
“oh, tidak”, jawab fatimah sambil mesam-mesem (*senyam-senyum).. “kau tau suamiku, laki-laki itu adalah engkau”.
*hayaaaah.. yg senyam-senyum hayoo ngacung..

Katanya nih Sebelum menikah Ali dan Fatimah menyimpan rahasia hati. Dua remaja yang diasuh dan dibesarkan dalam ranah kelurga kenabian ini tumbuh semakin dewasa. Ali dengan sifat kelaki-lakiannya kian hari kian matang. Piawai. Pemberani . ceria juga. Pun fatimah. Kian hari kian sempurna sifat keanitaannya. Ia shalihah, cerdas, ramah, dan sopan.Mereka saling simpati dan mencintai satu sama lain. Cinta mereka adalah cinta yang bersih, suci, dan jernih tanpa kontaminasi nafsu, syahwat, dan kawan-kawannya.
Cinta mereka adalah cinta yang keputusannya diserahkan hanya kepada Allah. Cinta yg rapat dan sangat rahasia. Rahasia sekali. Saking rahasianya, bahkan setan pun nggak tau kalau mereka saling mencintai. Hmmm.. keren amat yaaa.. setan aja nggak tauu..
Nah, gimana? Terinpirasi sesuatu kah dari kisah diatas? Sudah dapat kesimpulannya? Blm? Oke, biar ik bantu. Menurut ik, kesimpulannya adalah ketika kita jatuh cinta maka biar aku dan Tuhan kita saja yang tahu (sampai datang waktu yang tepat).. gmn? sepakat? :)

Dengan mengingat Allah hati menjadi tenang

... ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.”
[Q.S. Ar Ra’d : 28]

Yakinlah bahwa Allah mempunyai rencana tersendiri. Bukankah setiap manusia telah ditentukan garis takdirnya? Hidup, mati, rezeki, jodoh, bahagia, celaka, semuanya sudah diatur oleh Allah.

Rasulullah bersabda, “ Allah SWT turun ke langit dunia ketika sepertiga malam yang pertama telah berlalu. Dia berkata ‘Akulah raja, siapa yang berdoa kepadaKu, Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, Aku beri. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku ampuni.’ Dia terus berkata demikian hingga sinar fajar merekah.”
[H.R. Muslim]

Maha Suci Allah yang begitu mencintai makhlukNya. Mintalah padaNya. Bukankah Dia tak pernah ingkar janji??

Yang baik untuk yang baik pula
Ada sebuah nasihat “jangan mengharapkan pasangan hidup yang baik jika kita tak pernah berusaha untuk memperbaiki diri. Jangan kira Allah akan memberikan pasangan hidup yang yang suci jika kita sendiri tidak berusaha menyucikan diri.”
Jikamengharapkan yang baik, tentu kita pun harus baik. Hal ini berlaku baik untuk laki-laki pun perempuan.
“wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk wanita-anita yang keji (pula), dan wanita-anita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik (pula)
[Q.S. An Nuur : 26]

So, guys.. yukk kita jaga diri dan hati kita baik-baik.. jangan bermaksiat, dan jangan membuat orang lain bermaksian kaena kita.. maksudnya?? Hmm bahasa gampangnya jangan ganjeeen dan jangan mau diganjenin.. okeh ;)


5 juli 2011 23:43 pm
_pinggir timur jakarta_

No comments:

Post a Comment