Senin, 4 juli 2011 08:25:23 pm, ponsel saya
bergetar. Dilayar tertera tulisan
1 new message
44.yulia
08:25 pm
Saya pun kemudian menekan tombol view, dan
beginilah isi pesan yang saya terima
“kak, kenapa ya kita harus berada
dijalan dakwah? Kenapa gak kayak temen-temen yg lain? Belajar serius, main, pacaran, jalan-jalan..”
Yulia adalah adik kelas saya
(pengurus rohis di SMA almamater saya).
Ia hanya seorang muda, muda sekali, usianya pun belum genap 17 tahun,
tapi kalian pasti gak tau, ia punya semangat luar biasa dalam memajukan ekskul
rohis di sekolahnya (sekolah kami). Semangatnya yang seringkali mampu
menyemngati saya saat sedang lemah.
Senyum. Itu respon pertama saya
setelah membaca isi pesan tersebut. Maha Suci Allah yang telah menggerakan hati
adik saya ini untuk bertanya kepada kakaknya tentang kenapa ia harus berdakwah,
tentang kenapa ia harus berbeda dari yang lain. Sungguh saya bersyukur, karena
ia masih mau bertanya atas keraguan hatinya, bukan mengambil kesimpulan sendiri
atas pemikirannya. Yaa walaupun yang ditanya juga ga tau2 amat.. hehehe ;p
***
Kenapa sih kita harus berdakwah?
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."
(Al-‘Imran : 104)
Ada yang gak percaya sama isi al qur’an? Nah ayat
diatas sudah dengan sangat jelasnya meminta sebagian diantara kita ada
segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan.. dan dalam ayat tersebut Allah
menyebut orang-orang yang masuk kedalam golongan tersebut adalah orang yang
beruntung.. wew.. asyiiik kaan??
Kawan, sadarkah kita akan begitu
banyak kemaksiatan yang sekarang dilakukan secara terang-terangan.. makin hari
makin parah.. Pernah seorang shalihah ditanya “mba, kenapa mba mau capek-capek
melakukan hal ini(berdakwah)?”, dan mba yang shalihah itu pun menjawab “selain
karena Allah, saya hanya mau menyiapkan lingkungan yang baik untuk anak-anak
saya kelak”.. Hmm waktu mendengar tentang percakapan ini saya agak bingung, apa
hubungannya dakwah sama menyiapkan lingkungan yang baik untuk anak-anaknya??
Lagian, mba yang ditanya itu kan masih muda, belum juga nikah, apalagi punya
anak. Tapi setelah saya pikir-pikir, ternyata benar juga. Sekarang aja
wanita-wanita muslim bisa dengan bangganya berpakaian super mini dihadapan
umum, apalagi nanti zaman anak cucu kita? Sekarang aja yang namanya zina sudah
jadi hal yang biasa dillakukan, apalagi nanti zaman anak cucu kita? Oh my..
ngeri banget ngebayanginnya..
Abu Said Al Khudry meriwayatkan, bahwa beliau berkata, “Saya
mendengar Rasulullah bersabda, ‘Barangisapa di antara kalian melihat
kemungkaran maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya, kalau ia tidak sanggup
hendaklah ia mngubah dengan mulutnya, kalau ia masih tidak sanggup maka hendaklah
ia mengingkarinya dengan hatinya, yang sedemikian ia adalah selemah-lemah iman’
“ (HR Muslim)
Dalam hadist lain beliau bersabda,
“Dari Abdullah bin Amru bin ‘ Ash, Rasulullah bersabda,
‘Sampaikan oleh kalian dariku walaupun hanya satu ayat….” ‘ (HR Bukhari)
Nah lho.. sudah berhasil
mengingkari dengan hati ketika ada kemaksiatan aja masih dibilang “imannya
lemah”, trs klo yang gak peduli atau yang yang justru menyeru kepada
kemaksiatan gimana dong?? Imannya disebut apa?? _semoga Allah mengampuni_
Kesimpulannya, dari dalil dalil
di atas menunjukkan, bahwa aktivitas dakwah (Amar Ma’rif nahi mungkar) adalah
kewajiban setiap muslim dan muslimah sesuai dengan kondisi dan posisi
masing-masing. Semuanya akan mendapat balasan dari Allah berdasarkan amal yang
dikerjakan.
Apa yang membuatmu berpikir kau bukan pengemban
dakwah?
Kadang saya berpikir, mengapa saya harus
berletih-letih menjadi aktivis dakwah? Kenapa saya yang harus melakukan tugas
ini? Mengapa saya harus saya yang harus memikirkan kelangsungan dakwah. Mengapa
tidak kalian saja? Bukankah kita sama? Kau ingin prestasi akupun demikian. Lalu
mengapa aku yang harus disini, Kenapa tidak kalian ? Jika jawabannya
karena kalian tidak tahu dan tidak mengerti, bukankah sudah kuberitahu dan
kuberi pengertian, tetapi kenapa kalian masih enggan untuk hadir di sini? Apa
yang membuatmu berpikir bahwa kau bukanlah pengemban dakwah? Kita sama-sama
muslim, kita diberi potensi yang sama oleh Allah , bahkan kadang aku berpikir,
jika kau mau berdakwah, akan lebih banyak hal yang bisa kau lakukan sebab kau
begitu berkualitas, kau memiliki segala apa yang diinginkan setiap orang dan
dengan itu orang akan lebih mudah untuk diajak. Apa yang membuatmu berpikir kau
bebas dari tanggung jawab berdakwah?
Ini soal pilihan. Ya soal
pilihan. Kita punya waktu yang sama dalam satu hari. Tapi hasil yang akan
diperoleh masing-masing dari kita tentu berbeda. Bergantung dari usaha kita
masing-masing.
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
Allah akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu.”
[Muhammad:7]
“jika Allah menolong kamu, maka tidak ada
yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika
Allah membiarkanmu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena
itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang beriman bertawakal.”
[Ali Imran: 160]
Hmm.. kalo bukan Allah, lantas siapa yang bisa
menolong kita?? Hadeuuuh.. skakmat klo udah dihadapkan sama 2 ayat itu.. nyerah
deh untuk berargumen.. saya lemah, dan cuma Allah yang bisa nolong saya, kalo
mau ditolong sama Allah maka harus menolong agama Allah dulu. Titik.
Selasa, 5 juli 2011, 09:51 pm
_Pinggir timur jakarta_
No comments:
Post a Comment