Pukul 20.38, sebuah pesan masuk ke salah satu akun media sosial yang saya
punya..
“kak ikaaaaa..
Pengen Luluuuuuus...”
Hihihi.. ternyata
dari seorang adik shalihah yang saat ini sedang bergulat dengan skripsi di
semester ke sepuluhnya.. mungkin karena besok itu ada wisuda untuk mahasiswa
yang lulus di semester ganjil, jadi yaaa dia segitu envy-nya.. :D siapa juga
yang ga envy ngeliat (sebagian) teman – teman seperjuangannya besok pake
kostum gagak hitam.. hehe
Yang saya tau, adik
saya yang satu ini memang aktivitasnya segudang. Apa yang dia jalani berbeda
dari apa yang dijalani mahasiswa kebanyakan. Jadi baginya, jungkir-baliknya
penyelesaian sebuah makhluk bernama skripsi itu pun juga terasa berbeda..
***
Selalu ada harga
yang harus dibayar untuk sebuah keinginan.. apapun itu..
iya, kan?
Tapi pernahkah kita
berpikir bahwa harga yang harus kita bayar “selalu akan senilai” dengan apa
yang kita inginkan?
Analoginya begini.
ketika ada dua pemuda yang ingin menyandang gelar sarjana dari sebuah jurusan
pada institusi yang sama. Pemuda pertama datang dari keluarga yang berkecukupan
dan hidup serba mudah, sementara pemuda kedua datang dari keluarga dengan
ekonomi sulit. Keinginan mereka sama bukan? Ya, yang mereka tuju memang sama,
tapi saya yakin apa yang mereka jalani akan berbeda. Pemuda kedua (mungkin)
harus bekerja paruh waktu, pulang larut malam – merelakan waktu istirahatnya
– untuk membiayai kuliahnya. sebuah hal yang (mungkin) tidak perlu dilakukan
oleh pemuda pertama. Jadi, dari satu variabel tersebut, apa kita bisa
menyatakan bahwa nilai “sarjana” bagi keduanya sama??
***
Selalu ada harga
yang harus dibayar untuk sebuah keinginan.. apapun itu..
Yang saya pahami,
ketika yang kita hadapi untuk mencapai apa yang kita mau tak semudah yang
lainnya. Ketika apa yang kita jalani untuk mencapai keinginan kita terasa
begitu melelahkan, begitu rumit, begitu tak biasa, dan begitu menguras
segalanya. Pernahkah kita berpikir bahwa apa yang hendak kita tebus itu memang
sesuatu yang begitu mahal dan bernilai?? Atau bisa jadi kita tidak sadar bahwa
apa yang kita tuju itu memang terlalu istimewa..
Jadi, jangan buru -
buru menyerah.. tetaplah berjuang hingga habis helaan napasmu, hingga hilang
detak nadimu, hingga kering tetes darahmu..
Sungguh, selalu ada
harga yang harus dibayar untuk sebuah keinginan.. apapun itu..
*Timur Jakarta, 18
Maret 2013, 21:54
~Semoga Bermanfaat
dan Menginspirasi :)